Rabu, 23 Januari 2008

Foto Trip To Holyland

Di depan Coptic Museum di Mesir
Perjalanan rohani ke Tanah Suci melalui Mesir menuju Israel merupakan napak tilas perjalanan umat Israel yang keluar dari perbudakan Mesir menuju tanah Kanaan dipimpin oleh Musa.
Perjalanan kami dalam satu rombongan berjumlah 27 orang plus awak Bus dan pemandu wisata. Ditempuh melalui jalan tol melintasi padang gurun dengan kendaraan Bus Pariwisata Mesir mampir di penginapan San Caterine di kaki gunung Sinai, melalui Mara lalu masuk melalui Terusan Suez, jika bus terus melaju memerlukan waktu sekitar 4 jam. Tidak sebanding dengan waktu 40 tahun yang dialami umat Israel sekitar 4.000 tahun yang lalu. Memang bisa dibayangkan jika mereka pernah bersungut-sungut, karena mereka tidak melintasi padang gurun dengan kendaraan Bus seperti sekarang, tetapi dengan berkemah dan berjalan kaki. Dalam perjalanan itu penuh pergumulan berat, serta berbagai pengalaman pahit maupun pengalaman yang luar biasa dengan Tuhan. Bukan saja tiang awan di siang hari dan tiang api di malam hari, tetapi juga berbagai mujizat yang menakjubkan acap kali terjadi selama perjalanan mereka.
Perjalanan panjang selama 40 tahun yang merupakan satu generasi, tidak langsung dari Mesir bagian utara dan masuk tanah Kanaan bagian selatan, tetapi melalui pimpinan Musa diputar oleh Tuhan menjelajahi padang gurun sebelah timur sungai Yordan melintasi gunung Nebo di wilayah Moab yang melelahkan. Dan sebagian besar mereka mati di padang gurun karena mereka melakukan 5 dosa di hadapan Tuhan, yaitu: menginginkan hal-hal yang jahat, menyembah berhala, percabulan sehingga dalam satu hari 23.000 orang di antara mereka tewas, mereka mencobai Tuhan sehingga mereka mati dipagut ular, mereka bersungut-sungut sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut (1 Kor 10:6-10).
Generasi pertama telah memalui perjalanan panjang di padang gurun, implisit Allah telah mencuci otak mereka dari kebiasaan dosa, terutama kebiasaan menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh masyarakat Mesir waktu itu yang sudah barang tentu mempengaruhi pola ibadah umat Israel. Lalu Yosua dipanggil untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan dari Musa untuk memimpin perjalanan umat Allah dari generasi baru memasuki tanah Perjanjian.
Inilah yang mengispirasi saya tentang kemimpinan rohani masa kini. Setidaknya ada 3 kualifikasi pemimpin yang sedang bertumbuh dari kepemimpinan posisi kepada kepemimpinan pengaruh, yaitu Pengenalan akan Allah melalui Firman-Nya, Kepribadian yang kuat (karakter Kristus), dan Membangun hubungan antar sesama.

Tidak ada komentar: